Camilan 02 saat Hujan



Olahan: Makanan hasil olahan dengan berbahan dasar Siput

Di luar rumah hujan dan saya sedang duduk di kursi ruang tamu. Hari ini saya diajak oleh seorang kawan dalam acara makan-makan disalah satu rumah temannya daerah Karang Kates, Kabupaten Malang. Selesai makan kami akan main kesalah satu tempat wisata terdekat, karena kebetulan daerah tersebut dekat dengan sebuah wisata waduk. Namun karena cuaca sedang hujan, maka kami memutuskan untuk menunda keberangkatan, menunggu hujan reda. Cuaca hujan dengan diiringi angin membuat suhu ruangan menjadi dingin.

“Rek ini dimakan,” kata Desi yang empunya rumah, sambil menyodorkan kanton plastik yang di dalamnya berisi makanan terbungku kertas minyak.

“ Apa ini ?” tanyaku penasaran.

“ Itu nol dua, buka aja biar tahu,” jawab Desi

Setelah saya buka ternyata di dalamnya berisi daging bekicot dengan balutan bumbu. Daging dengan balutan bumbu berwarna coklat ditambah lagi kesan mengkilat oleh minyak menjadikan penilaian saya bahwa makanan tersebut enak untuk dimakan. Padahal saya belum mencicipinya.

“Ow… bekicot. Kalau disini namanya nol dua ya ?” tanya ku sambil memakan daging.

“Samalah di sini juga menyebutnya bekicot, namun di warung-warung nyebutnya nol dua,” jawab desi menjelaskan.

“Lho kok bisa, emang artinya apa nol dua itu,” tanya ku sambil mengambil daging yang kedua kalinya.

“Nol dua itu nomor togel dari bekicot, sehingga makanan bekicot seperti ini lebih dikenal dengan nama nol dua diwarung-warung,” tutur Desi.

Ternyata nama bekicot di daerah Karang Kates, lebih dikenal dengan nama “nol dua”, diambil dari makna nama bekicot pada nomor togel. Bekicot itu sendiri merupakan salah satu hewan dari golongan siput yang hidup di darat dan memiliki cangkang.

Bekicot termasuk keong darat yang pada umumnya mempunyai kebiasaan hidup di tempat lembab dan aktif di malam hari. Sifat nocturnal bekicot bukan semata-mata ditentukan oleh faktor gelap di waktu malam tetapi ditentukan oleh factor suhu dan kelembaban lingkungannya. Di waktu siang setelah hujan, banyak ditemukan bekicot berkeliaran dimana-mana. Oleh karena itu di musim penghujan ini banyak masyarakat Karang Kates yang mencarii Bekicot. Untuk dijual ataupun dikonsimsi sendiri.

Bekicot dapat memakan bermacam- macam jenis tumbuhan, Bagian tumbuhan yang dimakan bekicot berbeda-beda mulai dari bagian kulit batang, daun, bunga, buah, tumbuhan muda, sisa tumbuhan yang telah kering sampai bagian keseluruhan dari tumbuhan tersebut. Jadi jika ingin mencari bekicot di tempat yang lembab dan banyak tumbuhannya, seperti kebun atau ladang.

Berdasarkan penelitian Creswell dan Kopiang pada 1981, daging bekicot banyak mengandung asam amino dan protein tinggi. Cangkangnya juga kaya akan kalsium. Secara detail, protein yang ada sekitar 12 gram/ 100 gram, lemak 1%, hidrat arang 2%, kalsium 237 mg, fosfor 78 mg, Fe 1,7 mg, dan vitamin B komplek (terutama B12). Dengan kandungan gizi cukup tinggi sehingga bisa menjadi sumber nutrisi yang baik bagi tubuh.

Untuk pengolahannya bekicot dapat diolah menjadi beberapa olahan. Seperti sate bekicot, bekicot goreng kering untuk camilan, atau bekicot goreng basah dengan dibalut bumbu sambal yang seperti saat ini saya makan.[]


No comments