Ting-ting Kacang Gula Merah Teman Ngopi Pagi

Hari masih cukup pagi, sinar matahari juga masih belum terlalu panas mengenai kulit. Waktu menunjukkan pukul 07.00 WIB saat saya dan seorang teman melakukan perjalanan dari Kecamatan Turen ke Malang Kota. Kondisi perut yang masih belum sempat terisi mendorong kami untuk mampir ke salah satu warung makan. Dua porsi nasi campur kami pesan saat itu. Selesai makan, kami duduk- duduk sebentar di warung tersebut sambil membaca koran hari ini yang kebetulan ada di atas meja makan kami.

Waktu yang benar-benar masih pagi menurut kami, membuat perjalanan kami putuskan untuk lebih santai sambil menikmati pagi. Niatan untuk ngopi pun muncul, aktivitas bersantai dengan menikmati secangkir kafein. Kebetulan jarak satu ruko dengan warung tempat kami makan terdapat sebuah warung kopi kecil dengan luas sekitar 3 m x 6 m. Warkop Ngokop namanya. Sebuah nama penuh filosofis merubah bagaimana cara meminum kopi. Pada umumnya kopi dikonsumsi dengan cara disruput, dari nama warung tersebut mengubahnya dengan cara dikokop –meminum kopi tanpa menyedot kopi dicangkir namun meminum seperti halnya air putih dengan mulut yang agak lebar. Itulah artian kata ngokop atau kokop.

Terdapat nama-nama menu minuman pada dinding warung bagian belakang. Kopi hitam menjadi menu pesanan kami. Selain menu minuman sebenarnya juga banyak jenis makanan atau camilan yang disajikan di warung tersebut, namun tidak tercantum pada papan menu warung. Ada berbagai jenis gorengan seperti pisang goreng, tahu goreng, tempe goreng, roti goreng dan beberapa gorengan yang memang aku tidak tahu namanya. Semua tersaji di atas meja dengan diwadahi sebuah nampan plastik. Sepertinya warung ini memang diatur sebagai tempat santai pagi. Dengan berbagai jenis camilan dan minuman yang tersaji.

Ada salah satu camilan yang mencuri perhatian ku. Ditaruh dalam toples bersandingan dengan deretan jenis permen. Ting-ting kacang di daerahku menyebutnya. Makanan dengan berbahan dasar kacang tanah dilumuri dengan gula merah sebagai perekat dan juga penambah citarasa dari ting- ting sepertinya dapat menjadi teman minum kopi pagi ini. Rasa kopi yang pahit dan khas ditambah dengan rasa ting- ting yang gurih kacang tanah serta manisnya gula merah. Kopi pagi ini mengingatkan aku pada masa kecil dan suasana desa yang tenang. Tak terfikirkan pula di kota besar ini ada makanan ting- ting kacang yang biasannya hanya didapatkan pada daerah pedesaan. Karena pengolahan ting- ting pun juga masih dengan cara tradisional.[]


No comments