Apem dalam Ampunan Tuhan
BANYUWANGI,
Seneporejo- Mengharap ampunan kepada Tuhan ada banyak cara. Dan saya rasa Tuhan
juga lebih arif dan bijaksana dalam menerima ampunan umatnya. Dari meminta
ampun lewat ritual bertapa, sembahyang, shalat, berpuasa, sesembahan atau sesajen, dan lewat penggunaan simbol-simbol
yang dinilai memiliki kekuatan mistik. Semua itu digunakan masyarakat sesuai
dengan kepercayaannya masing-masing. Berbeda agama pasti cara meminta ampun
kepada Tuhannya juga berbeda, beda wilayah pun juga mempengaruhi cara atau metode
meminta ampunan, karena hal tersebut juga dipengaruhi dengan adanya tradisi.
Seperti di desa
saya, ada yang menggunakan jajanan dalam ritual meminta ampunan kepada–Nya. Dan
jajanan yang digunakan juga tidak sembarangan. Ada jajanan khusus dalam niatan
meminta ampunan. Jajanan tradisional yang terbuat dari bahan utamannya Tepung Beras.
Ialah “Apem”.
Apem dipercaya mengandung
arti ampun. Ampun kepada sang pencipta hidup atas segala kesalahan yang pernah
dilakukan seseorang di dunia selama dia hidup. Oleh karena itu makanan Apem ini
tidak boleh digunakan untuk sembarangan ritual. Tidak boleh Apem ini digunakan
untuk ritual ucap syukur saat kelahiran anak. Apem hanya digunakan saat ritual
memohon ampun bagi orang yang sudah meninggal.
Jadi ada sebuah
ritual jawa, biasanya orang yang punya hajad atau acara mengundang tetangga
untuk berdoa bersama sesuai dengan tujuan acara tersebut. Salah satunya berdoa
meminta ampunan bagi orang yang meninggal. Setelah berdoa bersama, para tetangga
saat pulang diberi sebungkus jajanan atau nasi, di dalam bungkusan tersebutlah
Apem disajikan.
Selain Tepung Beras sebagai bahan utama, Apem
juga menggunakan bahan lainnya seperti Gula, Tape, Air Kelapa, Bahan
Pengembang. Semua bahan tersebut dicampur sampai membentuk adonan. Dari adonan
tersebut lalu dibungkus dengan Daun Pisang yang dibentuk kerucut. Lalu dimasak
dengan cara di kukus. Saat sudah matang Apem akan bertekstur kenyal, berwarna
putih susu, dengan rasa khas manis legit aroma tape.[]