Dapat Sangu Dari Potong Kulup

Ketika umur seorang anak lelaki sudah memasuki usia 10 atau 12 tahunan, ada hal yang perlu dilakukan oleh anak tersebut. Mereka biasanya melakukan tradisi sunatan, ritual memotong kulup (kulit di ujung) kelamin. Hal tersebut menandakan anak tersebut sudah memasuki usia remaja dan dalam dunia medis juga menghindari dari penyakit kelamin. Setelah proses sunatan biasanya keluarga dari anak tersebut juga melakukan syukuran dengan cara makan bersama dan doa untuk kesehatan si anak laki-laki tersebut. Para sanak saudara dan tetangga berkumpul, menjenguk si anak yang sunat sekaligus memberikan hadiah atau sangu. Biasanya berupa uang, atau pakaian dan alat shalat seperti sarung dan baju koko.

Sehingga ketika ada ritual sunatan pasti anak yang disunat tersebut akan mendapatkan banyak uang atau hadiah. Sangu dan sunat kini telah menjadi budaya yang telah melekat di masyarakat. Istilahnya setiap kali ada sunat pasti ada sangu. Sangu dapat berarti ucapan selamat masyarakat sekitar kepada anak laki-laki yang sedang di sunat. 

Proses sunat telah mengalami pengembangan pada bagian alat pemotongnya. Dari jaman dulu yang awalnya menggunakan pisau atau silet yang tidak jarang juga menggunakan bamboo hingga kini ke alat pemotong yang menggunakan gunting atau punlaser.

Pada jaman saya disunat dulu sudah mengunakan gunting. Gunting pada jaman itu sudah dirasa canggih oleh masyarakat sekitar. Banyak cara yang dilakukan si dokter agar anak yang akan disunat diam dan gak nangis ketakutan. Proses sunat pun dimulai. Setelah beberapa menit ritual sunat pun selesai, saya pun bersama bapak dan kakek saya pulang ke rumah. Di rumah banyak orang-orang yang menunggu terutama ibu saya yang menanti ke datangan saya dengan wajah kekhawatirannya. 

Saya pun turun dari sepeda motor dan duduk di kursi yang telah disiapkan dari awal keberangkatan. Tak lama kemudian banyak orang yang menghampiri dan memberi sangu ke saya. Keunikan seperti ini kini bisa menjadi jurus jitu pada banyak orang tua agar anaknya mau disunat dengan iming-iming dapat uang banyak nantinya. Hal tersebut sudah bukan rahasia lagi di kalangan warga desa karena mayoritas orang tua biasanya memberikan sebuah hadiah jika anaknya mau disunat.[]



Penulis: Ikhsan Sodri

2 comments: